Minggu, 06 Mei 2012

Sistem Modulasi Gelombang Radio

Sistem Modulasi Gelombang Radio. Ada berbagai cara untuk penyaluran informasi kepada pihak lain yang masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri. Informasi yang akan dikirimkan terdiri dari berbagai jenis, misalnya : suara manusia, sinyal telegrap, sinyal televisi, sinyal multiplex, telephone, faksimile, dst.
Dalam Teknik Sistem Modulasi Gelombang Radio ini, semua jenis materi informasi ini, misalnya suara manusia, sebuah foto atau televisi, pertama-tama harus diubah dalam bentuk listrik dengan menggunakan microphone atau telekamera, agar materi ini dapat dibawa oleh gelombang radio. Suatu sistem komunikasi yang lengkap terdiri dari sumber informasi, sumber RF, modulator, saluran RF (baik tingkat pemancar maupun tingkat penerima, antena, saluran transmisi dan sebagainya), demodulator dan pemakai informasi. Sistem tersebut bekerja kalau pemakai informasi menerima informasi sumber dengan keandalan yang dapat diterima.
Tujuan perencanaannya adalah Membangun suatu sistem kerja yang murah sesuai dengan peraturan-peraturan yang membatasi seperti daya pancar, tinggi antena dan lebar pita. Pemilihan jenis modulasi merupakan bagian yang penting dari sebuah perencanaan Sistem Komunikasi karena Skema Modulasi / Demodulasi berbeda-beda dalam hal harga, lebar pita, penolakan interferensi, daya yang diperlukan dan sebagainya.
Pertanyaannya adalah bagaimana membawa informasi yang telah dirubah dalam bentuk listrik ke dalam gelombang radio, atau bagaimana cara menjalin informasi yang telah berbentuk listrik ke dalam gelombang radio. Cara penumpangan informasi pada gelombang radio ini dinamakan Modulasi atau Sistem Modulasi.
Untuk memahami suatu sistem modulasi atau proses modulasi, sangat bermanfaat untuk memandang Modulator dengan dua masukan dan satu keluaran. Ke dalam satu masukan satu mengalir sinyal pemodulasi vm (t), sedangkan masukan yang lain dihubungkan ke osilator pembawa yang menghasilkan suatu tegangan sinusoidal dengan amplitudo dan frekuensi tetap fc. Keluarannya merupakan bentuk gelombang termodulasi yang amplitudonya A(t) atau sudut W(t) atau dua-duanya, dikendalikan oleh vm(t).
F(t) = A(t) cos [Wct +Wm(t)] = A(t) cos Q(t)
Dalam Modulasi Amplitudo (AM) selubung pembawa A(t) diubah-ubah sedangkan Wct tetap. Dalam modulasi sudut A(t) tetap dan sinyal pemodulasi mengendalikan Q(t). Dalam Modulasi Sudut mungkin Modulasi Frekuensi (FM) atau Modulasi Fase  (PM), tergantung pada hubungan antara sudut Q(t) dan sinyal pemodulasi. Karena antara FM dan PM memiliki karakteristik sinyal keluaran yang sama sehingga untuk membedakan apakah suatu perangkat Modulasi Sudut menggunakan sistem FM atau PM harus ditinjau langsung dari sistem rangkaiannya.
Walaupun bentuk gelombang pada teknik atau sistem modulasi ini dapat disebut sebagai gelombang sinus termodulasi, namun tidak merupakan sinusoidal frekuensi tunggal saat ada modulasi (saat termodulasi). Kalau A(t) atau Qm(t) berubah menurut waktu, maka spektrum F(t) akan meliputi lebar pita yang ditentukan baik oleh sinyal pemodulasi dan jenis modulasi yang digunakan.
Jenis-Jenis Modulasi :
Cara-cara modulasi atau Sistem Modulasi diperlihatkan pada daftar di bawah ini. Secara garis besar dapat dibagi menjadi modulasi analog dan modulasi digital. Modulasi Continuous Parametric berarti modulasi amplitudo atau modulasi sudut.
Ini berarti bahwa pada sistem atau teknik modulasi pulsa parametrik, amplitudo dari pulsa-pulsa atau sejenisnya dirubah secara analog. Modulasi Kode Pulsa (PCM) adalah cara modulasi pengubahan AD (Analog to Digital), sesuai dengan ketentuan yang tetap.

Incoming search terms:

  • gelombang radio
  • sistem modulasi
  • semua tentang gelombang radio
  • sistem modulasi harga
  • jenis modulasi
  • sistem modulasi fm microphone
  • sinyal pemodulasi
  • modulasi pada sistem komunikasi radio penerima
  • modulasi
  • materi tentang gelombang radio
Sumber: http://oprekzone.com/sistem-modulasi-gelombang-radio/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar