Sistem Modulasi Gelombang Radio. Ada
berbagai cara untuk penyaluran informasi kepada pihak lain yang
masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri. Informasi yang akan
dikirimkan terdiri dari berbagai jenis, misalnya : suara manusia, sinyal telegrap, sinyal televisi, sinyal multiplex, telephone, faksimile, dst.
Dalam Teknik Sistem Modulasi Gelombang
Radio ini, semua jenis materi informasi ini, misalnya suara manusia,
sebuah foto atau televisi, pertama-tama harus diubah dalam bentuk
listrik dengan menggunakan microphone atau telekamera, agar materi ini
dapat dibawa oleh gelombang radio. Suatu sistem komunikasi yang lengkap
terdiri dari sumber informasi, sumber RF, modulator, saluran RF
(baik tingkat pemancar maupun tingkat penerima, antena, saluran
transmisi dan sebagainya), demodulator dan pemakai informasi. Sistem tersebut bekerja kalau pemakai informasi menerima informasi sumber dengan keandalan yang dapat diterima.
Tujuan perencanaannya adalah Membangun
suatu sistem kerja yang murah sesuai dengan peraturan-peraturan yang
membatasi seperti daya pancar, tinggi antena dan lebar pita. Pemilihan
jenis modulasi merupakan bagian yang penting dari sebuah perencanaan
Sistem Komunikasi karena Skema Modulasi / Demodulasi berbeda-beda dalam
hal harga, lebar pita, penolakan interferensi, daya yang diperlukan dan
sebagainya.
Pertanyaannya adalah bagaimana membawa
informasi yang telah dirubah dalam bentuk listrik ke dalam gelombang
radio, atau bagaimana cara menjalin informasi yang telah berbentuk
listrik ke dalam gelombang radio. Cara penumpangan informasi pada
gelombang radio ini dinamakan Modulasi atau Sistem Modulasi.
Untuk memahami suatu sistem modulasi
atau proses modulasi, sangat bermanfaat untuk memandang Modulator dengan
dua masukan dan satu keluaran. Ke dalam satu masukan satu mengalir
sinyal pemodulasi vm (t), sedangkan masukan yang
lain dihubungkan ke osilator pembawa yang menghasilkan suatu tegangan
sinusoidal dengan amplitudo dan frekuensi tetap fc. Keluarannya merupakan bentuk gelombang termodulasi yang amplitudonya A(t) atau sudut W(t) atau dua-duanya, dikendalikan oleh vm(t).
F(t) = A(t) cos [Wct +Wm(t)] = A(t) cos Q(t)
Dalam Modulasi Amplitudo (AM) selubung pembawa A(t) diubah-ubah sedangkan Wct tetap. Dalam modulasi sudut A(t) tetap dan sinyal pemodulasi mengendalikan Q(t). Dalam Modulasi Sudut mungkin Modulasi Frekuensi (FM) atau Modulasi Fase (PM), tergantung pada hubungan antara sudut Q(t) dan
sinyal pemodulasi. Karena antara FM dan PM memiliki karakteristik
sinyal keluaran yang sama sehingga untuk membedakan apakah suatu
perangkat Modulasi Sudut menggunakan sistem FM atau PM harus ditinjau
langsung dari sistem rangkaiannya.
Walaupun bentuk gelombang pada teknik
atau sistem modulasi ini dapat disebut sebagai gelombang sinus
termodulasi, namun tidak merupakan sinusoidal frekuensi tunggal saat ada
modulasi (saat termodulasi). Kalau A(t) atau Qm(t) berubah menurut waktu, maka spektrum F(t) akan meliputi lebar pita yang ditentukan baik oleh sinyal pemodulasi dan jenis modulasi yang digunakan.
Jenis-Jenis Modulasi :
Cara-cara modulasi atau Sistem Modulasi
diperlihatkan pada daftar di bawah ini. Secara garis besar dapat dibagi
menjadi modulasi analog dan modulasi digital. Modulasi Continuous
Parametric berarti modulasi amplitudo atau modulasi sudut.
Ini berarti bahwa pada sistem atau
teknik modulasi pulsa parametrik, amplitudo dari pulsa-pulsa atau
sejenisnya dirubah secara analog. Modulasi Kode Pulsa (PCM) adalah cara modulasi pengubahan AD (Analog to Digital), sesuai dengan ketentuan yang tetap.
Incoming search terms:
- gelombang radio
- sistem modulasi
- semua tentang gelombang radio
- sistem modulasi harga
- jenis modulasi
- sistem modulasi fm microphone
- sinyal pemodulasi
- modulasi pada sistem komunikasi radio penerima
- modulasi
- materi tentang gelombang radio
Tidak ada komentar:
Posting Komentar